Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vaksin BCG: Cara Kerja dan Manfaatnya untuk Mencegah Tuberkulosis

 


Vaksin BCG: Cara Kerja dan Manfaatnya untuk Mencegah Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC adalah salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia. Menurut data WHO, sekitar 1,4 juta orang meninggal akibat TBC pada tahun 2019. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. Gejala TBC antara lain batuk berdahak atau berdarah, demam, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan, dan nyeri dada.

Salah satu cara untuk mencegah TBC adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi adalah pemberian vaksin atau cairan yang mengandung antigen (bagian dari kuman penyakit) ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar membentuk antibodi (zat yang dapat melawan kuman penyakit). Dengan demikian, jika tubuh terpapar kuman penyakit yang sama di masa depan, sistem kekebalan tubuh akan siap menghancurkannya sebelum menyebabkan penyakit.

Vaksin yang digunakan untuk mencegah TBC adalah vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin ini mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit. Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usia 2 bulan. Selain untuk mencegah TBC, vaksin BCG juga dapat digunakan sebagai terapi untuk kanker kandung kemih.

Bagaimana cara kerja vaksin BCG? Apa saja manfaatnya? Apa saja efek sampingnya? Bagaimana cara mendapatkan vaksin BCG? Dalam artikel ini, kami akan menjawab semua pertanyaan tersebut secara lengkap dan mudah dipahami. Simak terus artikel ini sampai habis!

Cara Kerja Vaksin BCG

Vaksin BCG bekerja dengan cara meniru infeksi TBC di dalam tubuh tanpa menyebabkan penyakit. Ketika vaksin BCG disuntikkan ke dalam kulit, sistem kekebalan tubuh akan mengenali bakteri Mycobacterium bovis sebagai benda asing yang harus diberantas. Sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sel-sel khusus yang disebut makrofag dan sel T untuk menyerang dan membunuh bakteri tersebut.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan membentuk sel-sel pengingat yang akan menyimpan informasi tentang bakteri Mycobacterium bovis. Sel-sel pengingat ini akan tetap hidup bahkan setelah bakteri sudah mati. Jika tubuh terpapar bakteri Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) di masa depan, sel-sel pengingat ini akan segera mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dan sel-sel pembunuh lainnya yang dapat menghancurkan bakteri tersebut sebelum menyebabkan penyakit.

Dengan demikian, vaksin BCG dapat memberikan perlindungan terhadap TBC dengan cara meningkatkan kekebalan spesifik terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun, perlindungan ini tidak bersifat absolut atau seumur hidup. Efektivitas vaksin BCG dapat berkurang seiring waktu atau bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain, seperti jenis kuman, usia penerima vaksin, status gizi, dan kondisi kesehatan.

Manfaat Vaksin BCG

Manfaat utama dari vaksin BCG adalah mencegah TBC pada bayi dan anak-anak. Menurut sebuah studi meta-analisis yang melibatkan 29 penelitian dari berbagai negara, vaksin BCG dapat mencegah TBC dengan efektivitas sekitar 50 persen pada anak-anak usia 0-15 tahun. Efektivitas ini lebih tinggi untuk mencegah bentuk TBC yang lebih parah, seperti meningitis TBC (radang selaput otak akibat TBC) dan TBC milier (TBC yang menyebar ke seluruh tubuh).

Selain mencegah TBC, vaksin BCG juga memiliki manfaat lain, yaitu:

  • Mencegah lepra. Lepra adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan saraf, luka, dan kecacatan. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Brasil, vaksin BCG dapat mencegah lepra dengan efektivitas sekitar 26-41 persen pada anak-anak usia 6-10 tahun.

  • Mencegah kanker kandung kemih. Kanker kandung kemih adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal di kandung kemih. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti darah di urine, nyeri saat buang air kecil, dan sering buang air kecil. Menurut sebuah studi yang melibatkan 24 penelitian dari berbagai negara, vaksin BCG dapat mencegah kambuhnya kanker kandung kemih dengan efektivitas sekitar 27 persen pada pasien yang telah menjalani operasi pengangkatan tumor.

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara umum. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin BCG dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara umum dengan cara merangsang produksi sitokin (zat yang mengatur respons imun) dan sel-sel pembunuh alami (sel-sel yang dapat membunuh sel-sel abnormal atau terinfeksi). Hal ini dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, dan infeksi virus.

Efek Samping Vaksin BCG

Seperti halnya obat-obatan lain, vaksin BCG juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang yang menerimanya. Namun, efek samping ini biasanya bersifat ringan dan tidak berbahaya. Efek samping yang umum terjadi setelah pemberian vaksin BCG antara lain:

  • Reaksi lokal di tempat suntikan. Reaksi ini dapat berupa kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, atau benjolan kecil. Reaksi ini biasanya hilang dalam beberapa hari atau minggu.

  • Luka terbuka di tempat suntikan. Luka ini dapat terjadi sekitar 2-6 minggu setelah pemberian vaksin BCG dan biasanya sembuh dalam beberapa bulan. Luka ini dapat mengeluarkan nanah atau darah dan meninggalkan bekas luka kecil.

  • Pembesaran kelenjar getah bening di dekat tempat suntikan. Pembesaran ini dapat terjadi sekitar 2-6 bulan setelah pemberian vaksin BCG dan biasanya sembuh dalam beberapa bulan. Pembesaran ini dapat menimbulkan benjolan atau abses (kantong nanah) di bawah kulit.

Efek samping yang jarang terjadi setelah pemberian vaksin BCG antara lain:

  • Reaksi alergi. Reaksi ini dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, pembengkakan wajah atau bibir, atau syok anafilaktik (reaksi alergi parah yang mengancam jiwa). Reaksi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah pemberian vaksin BCG dan memerlukan penanganan medis segera.

  • Infeksi oleh bakteri Mycobacterium bovis. Infeksi ini dapat terjadi jika bakteri dalam vaksin BCG tidak sepenuhnya dilemahkan atau jika sistem kekebalan tubuh penerima vaksin sangat lemah. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, nyeri dada, penurunan berat badan, atau pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.

Cara Mendapatkan Vaksin BCG

Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usia 2 bulan. Vaksinasi ini biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Vaksinasi ini gratis dan tidak memerlukan biaya. Anda hanya perlu membawa kartu keluarga dan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) untuk mencatat riwayat vaksinasi.

Jika Anda belum mendapatkan vaksin BCG saat bayi atau tidak yakin apakah sudah mendapatkan vaksin BCG atau tidak, Anda dapat melakukan tes mantoux untuk mengetahui status kekebalan tubuh Anda terhadap TBC. Tes mantoux adalah tes yang dilakukan dengan menyuntikkan cairan yang mengandung protein TBC ke dalam kulit lengan. Jika kulit lengan membengkak atau meradang setelah 48-72 jam, berarti Anda memiliki kekebalan tubuh terhadap TBC, baik karena sudah mendapatkan vaksin BCG atau karena pernah terinfeksi TBC sebelumnya.

Jika hasil tes mantoux negatif, berarti Anda tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap TBC dan perlu mendapatkan vaksin BCG. Vaksin BCG dapat diberikan kepada orang dewasa yang berisiko tinggi terkena TBC, seperti:

  • Orang yang bekerja di bidang kesehatan atau laboratorium yang berhubungan dengan pasien TBC

  • Orang yang tinggal di daerah endemis TBC atau sering bepergian ke daerah tersebut

  • Orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien TBC

  • Orang yang memiliki penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah

Untuk mendapatkan vaksin BCG sebagai orang dewasa, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui indikasi, kontraindikasi, dosis, dan cara pemberian vaksin BCG. Anda juga perlu mempersiapkan biaya untuk mendapatkan vaksin BCG karena vaksinasi ini tidak gratis bagi orang dewasa.

Ringkasan

Vaksin BCG adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah TBC pada bayi dan anak-anak. Vaksin ini bekerja dengan cara meniru infeksi TBC di dalam tubuh tanpa menyebabkan penyakit. Vaksin ini dapat memberikan perlindungan terhadap TBC dengan cara meningkatkan kekebalan spesifik terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun, perlindungan ini tidak bersifat absolut atau seumur hidup.

Selain mencegah TBC, vaksin BCG juga memiliki manfaat lain, seperti mencegah lepra, kanker kandung kemih, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara umum. Efek samping yang umum terjadi setelah pemberian vaksin BCG adalah reaksi lokal di tempat suntikan, luka terbuka di tempat suntikan, dan pembesaran kelenjar getah bening di dekat tempat suntikan. Efek samping yang jarang terjadi adalah reaksi alergi dan infeksi oleh bakteri Mycobacterium bovis.

Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usia 2 bulan. Vaksinasi ini biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat dan gratis. Jika Anda belum mendapatkan vaksin BCG saat bayi atau tidak yakin apakah sudah mendapatkan vaksin BCG atau tidak, Anda dapat melakukan tes mantoux untuk mengetahui status kekebalan tubuh Anda terhadap TBC. Jika hasil tes mantoux negatif, Anda dapat mendapatkan vaksin BCG sebagai orang dewasa dengan berkonsultasi dengan dokter dan mempersiapkan biaya.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang vaksin BCG:

  • Apakah vaksin BCG dapat mencegah COVID-19?

    • Belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menyatakan bahwa vaksin BCG dapat mencegah COVID-19. Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk menguji hipotesis ini, tetapi hasilnya masih belum pasti. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk menggunakan vaksin BCG sebagai pengganti vaksin COVID-19.

  • Apakah orang yang sudah mendapatkan vaksin BCG masih perlu melakukan tes TBC?

    • Ya, orang yang sudah mendapatkan vaksin BCG masih perlu melakukan tes TBC jika memiliki gejala atau faktor risiko TBC. Vaksin BCG tidak dapat memberikan perlindungan 100 persen terhadap TBC dan efektivitasnya dapat berkurang seiring waktu. Tes TBC yang dapat dilakukan adalah tes mantoux, tes darah, atau tes dahak.

  • Apakah orang yang sudah mendapatkan vaksin BCG masih perlu mendapatkan vaksin COVID-19?

    • Ya, orang yang sudah mendapatkan vaksin BCG masih perlu mendapatkan vaksin COVID-19. Vaksin BCG dan vaksin COVID-19 memiliki tujuan yang berbeda, yaitu mencegah TBC dan COVID-19. Vaksin BCG tidak dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19 dan sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan kedua jenis vaksin ini sesuai dengan anjuran dokter.

  • Apakah ada efek samping jangka panjang dari vaksin BCG?

    • Efek samping jangka panjang dari vaksin BCG sangat jarang terjadi dan biasanya bersifat ringan. Beberapa efek samping jangka panjang yang mungkin terjadi adalah bekas luka kecil di tempat suntikan, pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh, atau infeksi oleh bakteri Mycobacterium bovis. Jika Anda mengalami efek samping jangka panjang ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Apakah ada alternatif lain selain vaksin BCG untuk mencegah TBC?

    • Selain vaksin BCG, ada beberapa cara lain yang dapat membantu mencegah TBC, seperti:

      • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

      • Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi TBC

      • Menggunakan masker saat berada di tempat umum

      • Menjaga pola makan sehat dan bergizi

      • Melakukan olahraga secara teratur

      • Menghindari merokok dan minum alkohol

      • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.