Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Obat Asma yang Ampuh untuk Mengatasi Sesak Napas

 


Obat Asma yang Ampuh untuk Mengatasi Sesak Napas

Asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan sesak napas, batuk, mengi, dan nyeri dada. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan penyempitan pada saluran napas akibat paparan zat pemicu asma, seperti debu, asap rokok, udara dingin, atau alergen.

Asma bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, asma bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, gejala asma bisa diredakan dan kualitas hidup penderita asma bisa tetap terjaga.

Nah, jika Anda atau orang terdekat Anda menderita asma, Anda perlu mengetahui obat asma yang ampuh untuk mengatasi sesak napas. Obat asma ini bisa berupa obat hirup (inhaler), obat minum, atau obat suntik. Berikut ini adalah beberapa obat asma yang direkomendasikan oleh dokter:

1. Inhaler Asma

Inhaler asma adalah obat hirup yang digunakan untuk meredakan gejala asma dengan cepat. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran napas yang menyempit dan mengurangi peradangan di dalamnya.

Inhaler asma terdiri dari dua jenis, yaitu inhaler pereda (reliever) dan inhaler pencegah (preventer). Inhaler pereda digunakan saat gejala asma muncul atau sebelum beraktivitas yang bisa memicu asma. Contoh obat inhaler pereda adalah salbutamol dan ipratropium.

Sementara itu, inhaler pencegah digunakan secara rutin setiap hari untuk mencegah kambuhnya gejala asma. Contoh obat inhaler pencegah adalah budesonide dan fluticasone.

Cara menggunakan inhaler asma yang benar adalah sebagai berikut:

  • Lepaskan tutup inhaler dan kocok dengan kuat.

  • Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan.

  • Tempelkan mulut inhaler ke mulut Anda dan pastikan tidak ada celah di antara keduanya.

  • Tekan inhaler saat Anda mulai menarik napas pelan-pelan.

  • Tahan napas selama 10 detik, lalu hembuskan perlahan.

  • Ulangi langkah-langkah di atas sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

2. Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah obat cair menjadi kabut halus yang bisa dihirup melalui masker atau selang. Obat nebulizer biasanya digunakan untuk meredakan serangan asma yang parah atau tidak mereda dengan inhaler.

Obat nebulizer juga terdiri dari dua jenis, yaitu nebulizer pereda dan nebulizer pencegah. Nebulizer pereda digunakan saat gejala asma muncul atau sebelum beraktivitas yang bisa memicu asma. Contoh obat nebulizer pereda adalah salbutamol dan ipratropium.

Sementara itu, nebulizer pencegah digunakan secara rutin setiap hari untuk mencegah kambuhnya gejala asma. Contoh obat nebulizer pencegah adalah budesonide dan fluticasone.

Cara menggunakan nebulizer yang benar adalah sebagai berikut:

  • Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir.

  • Siapkan alat nebulizer dan sambungkan ke sumber listrik.

  • Tuangkan obat cair ke dalam wadah nebulizer sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

  • Pasang masker atau selang ke wadah nebulizer.

  • Tempelkan masker ke wajah Anda atau masukkan selang ke mulut Anda.

  • Nyalakan alat nebulizer dan hirup kabut obat secara normal sampai habis.

  • Matikan alat nebulizer dan bersihkan wadah serta masker atau selang setelah digunakan.

3. Obat Minum

Obat minum juga bisa digunakan untuk mengobati asma. Obat minum biasanya diberikan jika gejala asma tidak terkontrol dengan inhaler atau nebulizer. Obat minum juga bisa digunakan untuk mengobati asma yang dipicu oleh alergi.

Obat minum untuk asma terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Obat bronkodilator, yaitu obat yang berfungsi melebarkan saluran napas yang menyempit. Contoh obat bronkodilator adalah teofilin dan aminofilin.

  • Obat antileukotrien, yaitu obat yang berfungsi menghambat zat kimia yang menyebabkan peradangan pada saluran napas. Contoh obat antileukotrien adalah montelukast dan zafirlukast.

  • Obat antihistamin, yaitu obat yang berfungsi mengurangi reaksi alergi yang bisa memicu asma. Contoh obat antihistamin adalah loratadin dan cetirizin.

  • Obat kortikosteroid, yaitu obat yang berfungsi mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran napas. Contoh obat kortikosteroid adalah prednison dan metilprednisolon.

Cara menggunakan obat minum untuk asma adalah dengan menelan obat sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan oleh dokter. Jangan lupa untuk minum air putih setelah menelan obat.

4. Obat Suntik

Obat suntik adalah obat yang diberikan melalui jarum suntik ke dalam pembuluh darah atau otot. Obat suntik biasanya digunakan untuk mengobati asma yang sangat parah atau tidak responsif terhadap obat lain.

Obat suntik untuk asma terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Obat bronkodilator, yaitu obat yang berfungsi melebarkan saluran napas yang menyempit. Contoh obat bronkodilator adalah epinefrin dan terbutalin.

  • Obat kortikosteroid, yaitu obat yang berfungsi mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran napas. Contoh obat kortikosteroid adalah hidrokortison dan deksametason.

  • Obat biologis, yaitu obat yang berfungsi menargetkan zat kimia atau sel tertentu yang terlibat dalam proses peradangan pada saluran napas. Contoh obat biologis adalah omalizumab, mepolizumab, reslizumab, dan benralizumab.

Cara menggunakan obat suntik untuk asma adalah dengan menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah atau otot sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan oleh dokter. Obat suntik biasanya diberikan di rumah sakit atau klinik kesehatan.

5. Obat Herbal

Selain obat-obatan medis, ada juga beberapa obat herbal yang dipercaya bisa membantu mengobati asma. Obat herbal ini bisa berupa tanaman, rempah-rempah, atau bahan alami lainnya yang memiliki khasiat untuk meredakan gejala asma.

Beberapa contoh obat herbal untuk asma adalah:

  • Jahe, yaitu rempah-rempah yang memiliki sifat antiinflamasi dan bronkodilator. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, permen, atau kapsul.

  • Kunyit, yaitu rempah-rempah yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk bubuk, jus, atau kapsul.

  • Madu, yaitu bahan alami yang memiliki sifat antibakteri dan ekspektoran. Madu bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dengan air hangat atau teh.

  • Lidah buaya, yaitu tanaman yang memiliki sifat antiinflamasi dan imunomodulator. Lidah buaya bisa dikonsumsi dalam bentuk gel, jus, atau kapsul.

  • Daun mint, yaitu tanaman yang memiliki sifat antiseptik dan pelega pernapasan. Daun mint bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, sirup, atau minyak esensial.

Meskipun dianggap aman dan alami, penggunaan obat herbal untuk asma tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat herbal ini, terutama jika Anda memiliki alergi, penyakit kronis, atau sedang menggunakan obat lain.

Kesimpulan

Obat asma adalah obat yang digunakan untuk mengatasi sesak napas akibat asma. Obat asma bisa berupa obat hirup (inhaler), obat minum, obat suntik, atau obat herbal. Obat asma ini bekerja dengan cara melebarkan saluran napas yang menyempit, mengurangi peradangan di dalamnya, atau menargetkan zat kimia atau sel tertentu yang terlibat dalam proses peradangan.

Penggunaan obat asma harus dilakukan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan oleh dokter. Jangan lupa untuk selalu membawa obat asma Anda ke mana pun Anda pergi agar Anda bisa menggunakannya saat gejala asma muncul. Jika gejala asma tidak mereda atau malah semakin parah setelah menggunakan obat asma, segera hubungi dokter atau layanan darurat.

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang obat asma:

Q: Apa efek samping obat asma?

A: Obat asma bisa menimbulkan beberapa efek samping, tergantung pada jenis dan dosisnya. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Inhaler dan nebulizer: sakit kepala, jantung berdebar, tremor, mulut kering, iritasi tenggorokan, batuk, atau infeksi jamur di mulut.

  • Obat minum: mual, muntah, diare, sakit perut, sakit kepala, insomnia, gelisah, jantung berdebar, atau gangguan irama jantung.

  • Obat suntik: reaksi alergi, nyeri pada tempat suntikan, infeksi pada tempat suntikan, demam, menggigil, nyeri otot, nyeri sendi, atau penurunan trombosit.

  • Obat herbal: reaksi alergi, interaksi dengan obat lain, overdosis, atau keracunan.

Jika Anda mengalami efek samping yang serius atau mengganggu setelah menggunakan obat asma, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Q: Apa yang harus dilakukan jika lupa menggunakan obat asma?

A: Jika Anda lupa menggunakan obat asma pencegah yang harus diminum setiap hari, sebaiknya segera minum obat tersebut begitu Anda ingat. Namun, jika waktu minum obat sudah dekat dengan waktu minum berikutnya, lewatkan saja dosis yang terlupa dan lanjutkan minum obat seperti biasa. Jangan menggandakan dosis obat untuk mengganti dosis yang terlupa.

Jika Anda lupa membawa inhaler atau nebulizer pereda saat berpergian dan gejala asma muncul, segera cari bantuan medis terdekat. Jangan menunda pengobatan karena bisa membahayakan nyawa Anda.

Q: Apakah boleh menggunakan obat asma orang lain?

A: Tidak boleh. Obat asma adalah obat yang harus digunakan sesuai dengan resep dokter. Setiap orang memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam pengobatan asma. Menggunakan obat asma orang lain bisa berbahaya bagi kesehatan Anda karena bisa menyebabkan overdosis, alergi, atau interaksi dengan obat lain yang Anda gunakan.

Q: Apakah boleh menghentikan penggunaan obat asma jika gejala sudah hilang?

A: Tidak boleh. Menghentikan penggunaan obat asma secara tiba-tiba bisa menyebabkan gejala kambuh atau bahkan memburuk. Obat asma pencegah harus digunakan secara rutin setiap hari untuk mencegah kambuhnya gejala asma. Obat asma pereda hanya digunakan saat gejala muncul atau sebelum beraktivitas yang bisa memicu asma.

Jika Anda merasa bahwa gejala asma sudah terkontrol dengan baik dan ingin mengurangi dosis atau mengganti jenis obat asma, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan resep obat yang sesuai.

Q: Apakah ada cara lain untuk mengatasi asma selain menggunakan obat?

A: Selain menggunakan obat, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi asma, yaitu:

  • Menghindari zat pemicu asma, seperti debu, asap rokok, udara dingin, atau alergen.

  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, terutama di tempat tidur, sofa, karpet, atau tirai yang bisa menampung debu atau tungau.

  • Menggunakan masker atau syal saat berada di luar rumah atau di tempat yang berdebu atau berpolusi.

  • Menggunakan humidifier atau pelembab udara untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan.

  • Mengatur pola napas dengan cara menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan menghembuskan napas perlahan-lahan melalui mulut.

  • Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pijat untuk mengurangi stres atau cemas yang bisa memicu asma.

  • Menjaga berat badan ideal dengan cara makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur.